RESUME
MODUL G_PEDAGOGIK_KP3
Nama
: Uci Potale
Keahlian : Multimedia
KP : 3
Materi : Hambatan Dan Solusi Komunikasi
Efektif
Setelah mempelajari modul dan memahami materi, guru atau
peserta Diklat dapat mengidentifikasi hambatan-hambatan dalam komunikasi
efektif dan menemukan solusi hambatan dalam komunikasi efektif. . Indikator
pencapaian kompetensi yang harus dicapai peserta guru atau diklat diharapkan
dapat mengidentifikasi hambatan komunikasi efektif dan menemukan solusi atas
hembatan yang ditemukan dalam komunikasi efektif.
Hambatan
dan Solusi Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran
Bagaimana
Solusi komunikasi yang efektif dalam pembelajaran untuk mengatasi Hambatan ?
Kompetensi pedagogik menjadi
salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang guru. Di antaranya guru harus
memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik, dan santun,
secara lisan, tulisan, dan/atau bentuk lain, selanjutnya, guru juga harus mampu
berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik dengan
bahasa yang khas dalam interaksi kegiatan/permainan yang mendidik yang
terbangun secara siklikal dari : (a) penyiapan kondisi psikologis peserta didik
untuk ambil bagian dalam permainan melalui bujukan dan contoh, (b) ajakan
kepada peserta didik untuk ambil bagian, (c) respons peserta didik terhadap
ajakan guru, dan (d) reaksi guru terhadap respons peserta didik, dan
seterusnya.
Meskipun proses komunikasi
sudah dirancang secara matang oleh guru dalam RPP, belum tentu tujuan
komunikasi tercapai secara efektif karena terdapat beberapa hambatan komunikasi
yang muncul dalam proses pembelajaran antara guru sebagai komunikator dan
peserta didik sebagai komunikan.
Secara umum hambatan yang
terjadi dalam proses komunikasi dapat berasal dari dalam (internal) maupun dari
luar (eksternal).
a) Hambatan
internal, berasal dari diri peserta didik atau pembelajar itu sendiri. Dapat
berupa hambatan psikologis (minat, sikap, pendapat, kepercayaan, intelegensi,
pengetahuan, dll) dan hambatan fisik (kelelahan, sakit, keterbatasan daya
indera, dan cacat tubuh).
b) Hambatan
eksternal, berasal dari lungkungan pembelajar. Dapat berupa hambatan kultural
(adat-istiadat, kepercayaan, norma sosial, dan niali-nilai panutan) dan
hambatan lingkungan (suasana yang panas, bising, dan berjubel).
Marhaeni Fajar mengklasifikasikan hambatan
komunikasi sebagai berikut:
1.
Hambatan
dari proses komunikasi
a) Hambatan
dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi
dirinya atau pengirim pesan. Hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi
emosional, sehingga mempengaruhi motivasi yaitu mendorong seseorang untuk
bertindak sesuai dengan keinginan, kebutuhan, atau kepentingan.
b) Hambatan
dalam penyandian atau symbol, hal ini dapat terjadi karena bahasa yang
dipergunakan tidak jelas sehingga memiliki arti lebih dari satu, symbol yang
dipergunakan antara si pengirim dengan penerima tidak sama atau bahasa yang
dipergunakan terlalu sulit.
c) Hambatan
media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi.
d) Hambatan
dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima atau
mendengarkan pesan, atau tidak mencari informasi lebih lanjut.
e) Hambatan
dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa
adanya, akan tetapi interpretatif, tidak tepat waktu, atau tidak jelas, dan
sebagainya.
2.
Hambatan
fisik
Hambatan
fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, misalnya:
a. Gangguan
kesehatan
b. Gangguan
pada alat-alat komunikasi dan jaringan listrik
3.
Hambatan
semantik
Kata-kata
yang digunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yag
berbeda, tidak jelas, atau berbelit-belit antara komunikator dengan komunikan.
4.
Hambatan
psikologis
Hambatan psikologis dan sosial
kadang-kadang mengganggu komunikasi. Misalkan, dalam musibah, menimbulkan
trauma yang sangat tinggi pada korbannya, sehingga pada saat diajak komunikasi
menjadi tidak nyambung.
Selain itu juga karena masalah
prasangka, yang merupakan penilaian sejak awal dalam diri komunikan terhadap
komunikator. Biasanya prasangka ini terlalu besar dan negatif, sehingga menjadi
hambatan berat dalam komunikasi.
Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton,
hambatan-hambatan yang menyebabkan komunikasi tidak efektif yaitu :
1.
Semantic
Problems
Faktor semantik menyangkut bahasa yang
dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaannya
kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi, seorang komunikator harus benar-benar
memperhatikan gangguan sematis ini, sebab kesalahan pengucapan atau kesalahan
dalam penulisan dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau
penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah
komunikasi (miscommunication).
Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan
salah penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi,
kedelai menjadi keledai, dan lain-lain.
2.
Perceptual
distorsion
Perceptual
distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandang yang sempit pada diri
sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap
orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan
atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya.
3.
Cultural
Differences
Hambatan yang terjadi karena disebabkan
adanya perbedaan kebudayaan, agama, dan lingkungan sosial. Dalam suatu
lingkungan atau kelas terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang berbeda.
Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku.
Seperti contoh : kata “jangan” dalam bahasa Indonesia artinya tidak boleh,
tetapi orang suku Jawa mengartikan kata tersebut sebagai suatu jenis makanan
berupa sup.
4.
Physical
Distractions
Hambatan
ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya
komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau kebisingan, kelas yang
berjubel, suara hujan atau petir, dan cahaya kelas yang kurang jelas.
5.
Poor
choice of communication channels
Adalah gangguan yang disebabkan pada
media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Contoh dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya: sambungan telepon yang terputus-putus, suara radio yang
hilang dan muncul, gambar yang kabur pada pesawat televisi, atau huruf ketikan
yang buram pada surat, sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan
jelas.
6.
No
Feed back
Hambatan tersebut adalah ketika seorang
sender mengirimkan pesan kepada receiver tetapi tidak ada respon dan tanggapan
dari receiver . Maka yang terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia.
Seperti contoh :
seorang manajer menerangkan suatu
gagasan yang ditujukan kepada para karyawan. Dalam penerapan gagasan tersebut
para karyawan tidak memberikan tanggapan atau respon. Dengan kata lain tidak
peduli dengan gagasan yang disampaikan seorang manajer.
Untuk menghindari ataupun mengatasi ganggguan
internal guru harus memfasilitasi peserta didik agar mereka mampu mengungkapkan
gagasan atau ide dalam komunikasi baik lisan maupun tulisan. Misalnya, memberi waktu
beberapa saat kepada peserta didik, memancing dengan memberikan beberapa kata,
ataupun memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menuliskan gagasan atau
ide sebelum mengungkapkan secara lisan.
Komentar
Posting Komentar