Resume Modul F_KP2 :
“Sinematografi”
Keahlian
Ganda : Multimedia
Nama : Uci Potale, S.Pd
Asal
: SMKN
Tutuyan
PB : SMKN 1
Kotamubagu
Apa itu Sinematografi ?
Sinematografi
adalah segala perbincangan mengenai sinema ( perfilman ) baik dari estetika,
bentuk, fungsi, makna, produksi, proses, maupun penontonnya. Jadi seluk beluk
perfilmam dikupas tuntas dalam sinematografi.
Memasuki dunia
perfilman berarti memasuki dunia pemahaman estetik melalui paduan seni acting,
fotografi, teknologi optic, komunikasi visual, industri perfilman ide,
cita-cita dan imajinasi yamg sangat kompleks. Pemahaman estetik dalam seni
(secara luas), bentuk pelaksanaannya merupakan apresiasi. Apresiasi seni
merupakan proses sadar yang dilakukan penghayatan dalam menghadapi karya seni
(termasuk film). Apresiasi tidak identik dengan penikmatan, karena
mengapresiasi adalah proses untuk menafsirkan sebuah makna yang terkandung
dalam sebuah karya seni. Seorang penghayat film, terkebih dahulu ia harus
mengenal struktur dasar film, mengenal bahasa visual film yang dihadirkan,
mengenal konteks audio-visual dan semiotika (system pelambangan) bahasa gambar,
mengenal dimensi ruang dan waktu, serta mengetahui azas desain penggarapan film
dan karakter setiap unsure pendukungnya.
Pemahaman atau apresiasi film memiliki dimensi logis, sedangkan penikmatan sebagai proses psikologis. Apresiasi film menuntut keterampilan dan kepekaan estetik untuk memungkinkan seseorang mendapatkan pengalaman estetik dalam mengamati karya film. Pengalaman estetik dapat tumbuh pada setiap orang apabila terdapat proses penghayatan yang sungguh-sungguh, terpusat dan pelibatan emosional. “The aesthetic experience may be defined as satisfaction in contemplation or as satisfying intuition”, bahwa pengalaman estetik merupakan hasil interaksi antara karya film dengan penghayatannya.
Anatomi film
pada dasarnya dapat dibagi secara subjek dan objek. Subjek film terdiri dari
kemampuan sensoris-visual. Dalam gambar film tersimpan visual auditif idiil
yang saling berkaitan. Film merupakan sebuah proses kreatif, mimesis dan
peristiwa, ada espresi/ide, ada simulasi peristiwa dan menimbulkan apresiasi.
Sedangkan objek dalam film terdapat aspek material yang harus dipahami seperti medium celluloid, serta optik dalam compact disk, dll. Aspek formal
berbentuk gambar, gambaran ruang dan waktu secara virtual, dan film dibuah
berdasarkan penyusunan skenario yang didasarkan atas ide kehidupan manusia
secara virtual.
Estética film terdiri atas estética ILUSI DAN IMAJI. Ilusi timbal dari kumpulan gambar. Imaji sebagai sifat utama reproduksi. PROYEKSI DAN FOTOJENI: Proyeksi : penonton masuk kedalam kejadian filmis. Gambar dan imaji diproyeksi oleh proyektor. Proyeksi dari kehidupan batiniah penonton. Hubungan timbal balik antara imaji filmis dengan penonton disebut FOTOJENI. Dalam film terdapata Dunia Virtual dan waktu filmis. Selain itu ada proses identifikasi. Identifikasi adalah proses penonton menyerap kejadian di layar ke dalam dirinya. Sementara itu Penghayatan Filmis merupakan proyeksi dan identifikasi optik, proyeksi dan identifikasi emosional dan proyeksi dan identifikasi imajiner.
Sumber: Dr Arif Budi Wurianto (Pembina UKM Kine Klub UMM)
Estética film terdiri atas estética ILUSI DAN IMAJI. Ilusi timbal dari kumpulan gambar. Imaji sebagai sifat utama reproduksi. PROYEKSI DAN FOTOJENI: Proyeksi : penonton masuk kedalam kejadian filmis. Gambar dan imaji diproyeksi oleh proyektor. Proyeksi dari kehidupan batiniah penonton. Hubungan timbal balik antara imaji filmis dengan penonton disebut FOTOJENI. Dalam film terdapata Dunia Virtual dan waktu filmis. Selain itu ada proses identifikasi. Identifikasi adalah proses penonton menyerap kejadian di layar ke dalam dirinya. Sementara itu Penghayatan Filmis merupakan proyeksi dan identifikasi optik, proyeksi dan identifikasi emosional dan proyeksi dan identifikasi imajiner.
Sumber: Dr Arif Budi Wurianto (Pembina UKM Kine Klub UMM)
Sumber: Modul F_KP2
TENTANG SINEMATOGRAFI
Sinematografi berasal dari bahasa Yunani “kinema” yang berarti gerakan dan “graphoo” yang berarti
menulis. Sinematografi adalah kegiatan menulis yang menggunakan gambar
bergerak, seperti apakah gambar-gambar itu, bagaimana merangkai
potongan-potongan gambar yang bergerak menjadi rangkaian gambar yang mampu
menyampaikan maksud tertentu atau menyampaikan informasi atau mengomunikasikan
ide tertentu.
Unsur sinematografi ada 3:
1. Kamera dan film, yaitu teknik-teknik yang dapat
dilakukan melalui kamera dan stok filmnya seperti warna, penggunaan
lensa,kecepatan gerak gambar,dsb.
2. Framing, yaitu hubungan kamera dengan
obyek yang diambil,seperti batasan wilayah gambar/frame, jarak, ketinggian,
pergerakan kamera,dsb. (Hal ini akan dibahas pada Kegiatan Pembelajaran 3:
Teknik Pengambilan Gambar Bergerak).
3. Durasi gambar, yaitu lamanya sebuah obyek
diambil gambarnya oleh kamera.
Lima prinsip yang perlu diperhatikan agar
pengambilan gambar yang akan dilakukan mempunyai nuansa sistematik, yaitu:
1. Camera Angle
2. Continuity,
3. Close Up,
4. Composition
5. Cutting
Pengenalan sinematografi
1.
Merencanakan
sebuah produksi televisi , seorang produser profesional akan dihadapkan pada
lima hal sekaligus yang memerlukan pemikiran mendalam diantaranya : 1) Materi
Produksi 2) Sarana Produksi 3) Biaya Produksi 4) Organisasi pelaksanaan
produksi 5) Tahapan pelaksanan produksi
2.
Program
talk show Program wicara di televisi, atau biasa kita sebut The Talk Program,
meliputi banyak format antara lain, kuis, interview baik di dalam maupun diluar
studiodan diskusi panel di televisi.
3.
Program
reality show Sebuah pertunjukan tv yang berdasarkan kenyataan, bukan
berdasarkan rekayasa. Sebenarnya reality show adalah acara yang spontan, jadi
tidak ada naskah
4.
Program
berita Sederhana program newa berarti suatu sajian laporan berupa fakta dan
kejadian yang memiliki nilai berita (unusual,factual,esensial) dan disiarkan
melalui media secara periodik
5.
Program
dokumenter Dalam arti dokumenter , kita dihadapkan pada dua hal, yaitu sesuatu
yang nyata, faktual (ada atau terjadi) dan esensial, bernilai, atau memiliki
makna. Suatu dokumen dapat berwujud konkret kertas dengan tulisan atau berkas -
berkas tertulis, dapat pula dengan Program
magazine Sebagaimana majalah cetak, program magazine memiliki jangka waktu
terbit, mingguan, bulanan, tergantung dari kemauan produser. Program magazine
membahasan banyak pokok bahasan yang ditampilkan dalam rubik – rubik tetap dan
disajikan lewat berbagasi format.
Segala perbincangan mengenai sinema (perfilaman) Baik dari estetika, bentuk,
fungsi, makna, produksi, proses, maupun penontonnya. Jadi seluk buluk perfilman
dikupas tuntas dalam sinematografi.
6.
Produser
Orang yang paling bertanggung jawab atas kelahiran sebuah film. Produser juga
merupakan sosok sentral yang menjalankan sebuah produksi film.
7.
Sutradara
Orang yang menghidupkan cerita untuk bisa dinikmati di layar lebar. Sutrada
juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi terhadap crew yang lain.
8.
Asisten
Sutradara Pada tahap pra produksi , diperlukan orang yang dapat membantu
sutrada untuk menerjemahkan haril director treatment ke dalam script breakdown
dan shooting schedule. Menjadi astrada harus mendiskusikan segala keperluan
produksi.
9.
Penulisan
skenario Penuli harus bisa mengatakan sesuatu dengan jelas. Memahami maksud
dari cerita. Memahami maksud dari cerita.
10. Kameramen Seseorang yang mengoperasikan
kamera atau sebutannya campers (camera person) . Wajib mengetahui seluk beluk
kamera sehingga dapat menggunakan visual sesuai yang diinginkan sutradara.
11. Lighting (Penata Cahaya) Peran lightning
memiliki peranan yang cukup besar, karena kualitas gambar dari sebuah shot akan
semakin baik jika cahaya yang digunakan tertata dengan baik.
12. Editor Orang yang dapat memilah gamabr
yang baik dan kemudian di berikan efek yang sesuai dengan cerita.
13. Talent Orang – orang yang sangat
dibutuhkan untuk memerankan peran dalam skenario. Atau disebut pemain
14.
Publishis
Publikasi membutuhkan strategi komunikasi, dengan adanya publikasi kemungkinan
calon penonton untuk terinformasi mengenai film yang akan di totonnya.
FRED
Wibowo “Teknik Produksi Program Televisi”. Pinus Book Publisher, Yogyakarta,
Juli 2007. Soraya “Pengantar Ringkas Memahami Sinematografi” , Kuliah On Line,
Juni 2009 Gunanto Bimo “Kumpulan Materi TV Production dan sinematography” ,
XKUL TV, Jakarta 2009
MANAJEMEN
PRODUKSI FILM
Mengacu
pada profesi yang pada keseluruhan proses produksi, berikut beberapa penjelasan
tentang proses produksi dalam manajemen produksi film.
1.
Pra
Produksi
dan Development
Pra produksi adalah sebuah tahap persiapan sebelum
kegiatan syuting dimulai. Proses ini sangat menentukan kelancaran kegiatan
syuting nantinya. Oleh karena itu proses ini harus dijalankan dengan
sebaik-baiknya. Ada beberapa pekerjaan pada pra produksi ini, diantaranya yaitu:
a.
Pemilihan Style
Pemilihan style film yang akan dibuat harus sesuai
dengan kemampuan skill yang kita miliki. Juga harus disesuaikan dengan budget
yang tersedia. Apabila tidak, maka hasil dari film yang kita buat tidak akan
maksimal, bahkan mungkin gagal total. Adapun beberapa style yang sering kita
lihat yaitu :
1) Full animasi ( mengandalkan skill dibidang animasi )
2) Full Cinematografi ( mengandalkan skill dibidang sinematografi )
3) Gabungan antara keduanya.
1) Full animasi ( mengandalkan skill dibidang animasi )
2) Full Cinematografi ( mengandalkan skill dibidang sinematografi )
3) Gabungan antara keduanya.
b.
Pemilihan
Tema dan Ide Cerita
Tema merupakan garis besar visual
yang akan kita buat. Pemilihan tema dilakukan secara brain storming. Misalnya
temanya adalah alam, ghotic, humor, dan lain-lain. Setelah mendapatkan tema,
kemudian kita buat detail dalam bentuk synopsis. Banyak melihat pada referensi
adalah hal yang sangat baik. Bagi sebagian kita, referensi kadang membuat kita
ingin membuat sesuatu diluar jangkauan ketrampilan kita. Hal ini kadang membuat
kualitasnya tanggung atau jelek sama sekali. Pemilihan ide dan referensi ini sesuai
dengan keterampilan kita agar tantangannya tetap ada. Jangan terlalu terjebak
dengan aturan-aturan dalam pembuatan cerita film.
Menurut pengalaman, hal ini dapat membuat sebuah
film cerita tidak sama dengan aturan sebuah video lainnya.
Dalam pencarian sebuah ide untuk synopsis, harus memperhitungkan hal penting ini :
1. Penyesuaian budget
2. Feel
3. Skill
4. Lihat referensi
5. dan peralatan yang ada
Dalam pencarian sebuah ide untuk synopsis, harus memperhitungkan hal penting ini :
1. Penyesuaian budget
2. Feel
3. Skill
4. Lihat referensi
5. dan peralatan yang ada
Setelah
synopsis jadi, selanjutnya dibuatlah script, story board, director script. Menurut
pengalaman story board, meskipun cukup sulit dibuat namun cukup berguna, hanya
saja jangan sampai terjebak dalam proses ini, karena kadang pembuatannya
terlalu memakan waktu dan kurang akurat dengan kondisi saat syuting.Director
script cukup penting dibuat untuk kemudahan bagi sutradara pada pelaksanaan
syuting. Director script juga sangat membantu dalam efesiensi waktu dan juga
akurasi dalam memvisualisasikan script. Adapun format lain dalam penyususnan desain pra produksi ini yaitu:
a.
Ide dan tema cerita
b.
Sinopsis
c.
Outline
d.
Skenario
e.
Analisa scenario
f.
Analisa pesan
g.
Analisa karakter
h.
Analisa setting
i.
Analisa property
j.
Analisa wardrobe
k.
Breakdown & Sub
breakdown
l.
Hunting Plan
m.
Hunting
n.
Hunting report (
pemain, property, wardrobe, lokasi, transportasi, logistic, akomodasi )
o.
Direcror shot
p.
Floor plan
q.
Storyboard
r.
Desain proses &
jadwal
s.
Desain budget
t.
Konsep penyutradaraan,
art, kamera, sound, editing
u.
Estimasi budget art dan
kamera termasuk kedalam desain budget
v.
List property dan
wardrobe yang termasuk kedalam hunting report
w.
Crew list
c.
Persiapan
Produksi
Setelah proses diatas berjalan dan selesai, proses selanjutnya adalah sebagai berikut :
Setelah proses diatas berjalan dan selesai, proses selanjutnya adalah sebagai berikut :
v Pembentukan
tim kerja
v Pemilihan talent dan ekstras (dengan audisi)
v Penyediaan
art properties, costum dll
v Pencarian
lokasi dan perijinan
v Penyediaan
peralatan syuting
2.
Produksi
Tahapan ini dimana hampir seluruh team work mulai bekerja. Seorang sutradara, produser atau line produser sangat dituntut kehandalannya untuk mengatasi kru dalam tiap tahap ini. Beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan adalah :
a. Manajemen Lapangan
Tahapan ini dimana hampir seluruh team work mulai bekerja. Seorang sutradara, produser atau line produser sangat dituntut kehandalannya untuk mengatasi kru dalam tiap tahap ini. Beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan adalah :
a. Manajemen Lapangan
Manajemen lapangan mencakup
beberapa hal, yaitu:
Ø Manajemen
lokasi ( perijinan, keamanan, keselamatan )
Ø Talent
koordinasi ( koordinasi kostum, make up dll )
Ø Manajemen
waktu ( koordinasi konsumsi, kecepatan kerja, penyediaan alat )
Ø Crew
koordinasi ( koordinasi para kru )
Attitude dalm bekerja merupakan hal
yang sangat penting. Kesabaran, pengertian dan kerjasama merupakan attitude
yang diperlukan untuk mencapai sukses. Berdoa sebelum bekerja dan briefing
sebelum memulai merupakan hal yang baik untuk menyatukan semangat, visi dan
attitude yang diinginkan. Jangan pernah kehilangan control emosi pada saat
syuting. Apalagi semua bekerja dengan keterbatasan waktu.
b. Kegiatan Shooting
Tahap ini adalah tahap dimana
kepiawaian sutradara, DOP, dan kru sangat menentukan. Kualitas gambar adalah
selalu ingin kita capai. Oleh karena itu penguasaan kamera dan ligthing
sangatlah penting. Untuk mencapai hasil maksimal dengan alat yang kita gunakan,
ada beberapa hal yang harus kita ketahui.
1.
Shooting
outdoor
Shooting outdoor biasa menekan
budget, namun harus berhati-hati melakukannya karena sangat bergantung dari
keadaan cuaca saat syuting dilakukan.
Beberapa yang harus dipersiapkan saat syuting
outdoor adalah
a.
cahaya matahari ( hard,
soft )
b.
reflector ( silver, gold )
c.
hujan buatan
d.
camera setting ( irish,
speed, white balance, focus)
e.
crowd control ( working with ekstras )
2.
Shooting indoor
Shooting indoor lebih cepat terkontrol daripada shooting outdoor, namun dibutuhkan peralatan yang cukup lengkap. Antara lain :
Shooting indoor lebih cepat terkontrol daripada shooting outdoor, namun dibutuhkan peralatan yang cukup lengkap. Antara lain :
a.
penggunaan lighting
sederhana
b.
penggunaan filter
c.
make up
d.
pemilihan back ground
e.
monitor
3.
Visual efek
Beberapa trik mudah untuk dilakukan untuk membuat video kelihatan lebih menarik antara lain dengan :
Beberapa trik mudah untuk dilakukan untuk membuat video kelihatan lebih menarik antara lain dengan :
a.
Reserve
motion
b.
Fast
motion ( normal lipsync )
c.
Slow
motion (normal lipsync )
d.
Crhoma
key ( blue screen )
Beberapa hal lain pada saat produksi yang juga perlu
untuk diperhatikan yaitu :
a.
makan/ logistic
b.
sewa peralatan
c.
film
d.
transportasi
e.
akomodasi
f.
telekomunikasi
g.
dokumentasi
h.
medis
3.
Pasca
Produksi
Tahap ini adalah tahap penyelesaian akhir dari semua kegiatan shooting yang sudah dilaksanakan sebelumnya. Kesalahan pada waktu shooting sebagian mungkin diselesaikan pada tahap ini.
a) Editing
Tahap ini adalah tahap penyelesaian akhir dari semua kegiatan shooting yang sudah dilaksanakan sebelumnya. Kesalahan pada waktu shooting sebagian mungkin diselesaikan pada tahap ini.
a) Editing
Kerjasama sutradara dan editor adalah diperlukan.
Editing sebuah film membutuhkan rasa, oleh karena itu diperlukan pemahaman
emosi yang akan diedit. Pemahaman tentang software yang digunakan juga sangat
membantu maksimalnya hasil editing.
Beberapa yang dilakukan antara lain
:
1. Capturing ( optimalisasi
)
2. Format file
3. Feel
4. Colouring
5. Fades and cuts
6. Kualitas gambar ( film
look )
b) Pemilihan format akhir
Format akhir dari film harus sesuai dengan yang telah disepakati bersama saat pra produksi.
Beberapa yang menjadi acuan kerja, serta masuk dalam anggaran kerja pasca produksi adalah :
Format akhir dari film harus sesuai dengan yang telah disepakati bersama saat pra produksi.
Beberapa yang menjadi acuan kerja, serta masuk dalam anggaran kerja pasca produksi adalah :
1. Lab/
ruang editing
2. Editor
3. Mixer
4. Sound,
director, enginer
5. Telecine
6. Konsumsi
7. Transportasi
8. Telekomunikasi
9. Mastering
10. Poster
PELAKU SINEMATOGRAFI
Berikut beberapa penjelasan tentang profesi sinematografi yang ada pada proses pembuatan film:
Berikut beberapa penjelasan tentang profesi sinematografi yang ada pada proses pembuatan film:
1.
Produser
Adalah orang yang paling bertanggung jawab atas kelahiran sebuah film. Seorang sosok produser adalah sosok sentral yang menjalankan sebuah produksi film. Tidak dengan uang tapi dengan visi. Sebab dengan modal visilah dia bisa memutuskan apakah cerita itu bisa dikembangkan menjadi film layer lebar, kemampuan yang harus dimiliki yaitu : mengelola keuangan, mencari dana, berbicara dengan calon investor, menyatukan sejumlah orang untuk terjadinya sejumlah film. Para produser adalah orang yang bekerja lebih awal hingga paling akhir dari produksi film. Artinya seorang produser harus memiliki kemampuan yang sangat kompleks dari semua bagian yang ada di bawahnya untuk menjadikan dia mampu mengelola sebuah film.
Adalah orang yang paling bertanggung jawab atas kelahiran sebuah film. Seorang sosok produser adalah sosok sentral yang menjalankan sebuah produksi film. Tidak dengan uang tapi dengan visi. Sebab dengan modal visilah dia bisa memutuskan apakah cerita itu bisa dikembangkan menjadi film layer lebar, kemampuan yang harus dimiliki yaitu : mengelola keuangan, mencari dana, berbicara dengan calon investor, menyatukan sejumlah orang untuk terjadinya sejumlah film. Para produser adalah orang yang bekerja lebih awal hingga paling akhir dari produksi film. Artinya seorang produser harus memiliki kemampuan yang sangat kompleks dari semua bagian yang ada di bawahnya untuk menjadikan dia mampu mengelola sebuah film.
2.
Manajer
Produksi
Kerja manajer produksi bak coordinator
harian yang mengatur kerja dan memaksimalkan potensi yang ada di seluruh
departemen yang ada. Dalam produksi sebuah film. Ialah yang bertanggung jawab
dalam operasi produksi mulai tahap pra produksi sampai produksi usai. Tiap hari
ia membuat ceklist mendaftar apa yang sudah dan yang belum dikerjakan, sambil
mengantisipasi masalah yang mungkin timbul dan menyiapkan alternative pemecahannya.
3.
Sutradara
Profesi inipun kerap kali menjadi cita-cita banyak orang. Ketajaman visi sangat diperlukan supaya dapat menghidupkan cerita untuk bisa dinikmati di layar lebar. Dia yang harus mengontrol aspek dramatis dan artistik selama proses produksi berlangsung. Ia juga harus mengarahkan seluruh kru dan artis untuk bisa mewujudkan film. Sutradara adalah story teller lewat medium film jauh lebih penting dari pada kepahaman tentang film sendiri. Kemampuan memimpin, komunikasi, visi, sikap, dan pemahaman soal hidup sangat juga diperlukan
Profesi inipun kerap kali menjadi cita-cita banyak orang. Ketajaman visi sangat diperlukan supaya dapat menghidupkan cerita untuk bisa dinikmati di layar lebar. Dia yang harus mengontrol aspek dramatis dan artistik selama proses produksi berlangsung. Ia juga harus mengarahkan seluruh kru dan artis untuk bisa mewujudkan film. Sutradara adalah story teller lewat medium film jauh lebih penting dari pada kepahaman tentang film sendiri. Kemampuan memimpin, komunikasi, visi, sikap, dan pemahaman soal hidup sangat juga diperlukan
4.
Asisiten sutradara I
Ditahap pra produksi, diperlukan seorang
untuk membantu sutradara untuk menterjemahkan hasil direktor treatment kedalam
script breakdown dan shooting schedule. Orang ini diberi predikat asissten
sutradara I, orang inilah yang mendiskusikan segala keperluan shooting dan manajer produksi.
5.
Penulis
skenario
Penilis skenario harus bisa mengatakan
sesuatu dengan jelas. Memahami maksud dari cerita. Memahami maksud cerita
(berperan sama seperti arsirek untuk membangun cerita ), menulis skenario
adalah pekerjaan kolaboratif yang dilakukan si penulis dengan orang yang punya
visi yang sama, dalam hal ini sutradara dan produser.
6.
Produser pelaksana
Menjadi produser pelaksana diperlukan
kemampuan manajerial, kemampuan mengelola anggaran. Kepemimpin, dan komunikasi.
Tugasnya adalah memotivasi dan visi buat terjadinya film, bekerja selama proses
produksi berlangsung. Tugas utamanya adalah memaksimalkan hasil produksi dalam bentuk film.
7.
Penata
kamera/fotografi
(DOP)
Menguasai
cerita, paham alat, tahu bagaimana menceritakan sesuatu, bisa menentukan
penggambaran cerita itu. Menguasai teknik pencahayaan. Menguasai kemampuan
manajerial maupun membuat jaringan komunikasi serta mempunyai hubungan yang
baik dengan sutradara.
8.
Kameramen
Adalah seorang yang menoprasikan kamera. Seorang kamera person wajib mengetahui seluk beluk kamera sehingga dapat menuangkan visual sesuai yang diinginkan sutradara.
Adalah seorang yang menoprasikan kamera. Seorang kamera person wajib mengetahui seluk beluk kamera sehingga dapat menuangkan visual sesuai yang diinginkan sutradara.
9.
Desain produksi
Diperlukan sebagai asissten sutradara
menentukan suasana dan warana yang tampil dalam film. Desain produksi
menterjemahkan keinginan kreatif sutradara dan merancangnya. Untuk itu
diperlukan pengetahuan yang luas, kreatif dan teknis agar seseorang desian produksi
mampu menuangkan keinginan sutradara menjadi rancangan yang mudah dimengerti tiap kepala depertment.
10.
Penata
kostum
dan penata rias
Bisa ditekuni oleh pria atau wanita.
Berhubungan dengan kamera, jadi harus mendiskusikan kesemuanya dengan penata gambar.
Memahami karakter dari tokoh. Bertugas membantu sutradara menghidupkan
karakter, bukan hanya mendadani pemain. Bekerja secara tim, punya sistem kerja,
kemempuankomunikasi, bekerja keras
dan tidak mudah panik.
11.
Lighting
Sesorang yang bertugas menjadi lighting mempunyai peranan yang cukup besar, karena kualitas gambar dari sebuah shot akan semakin baik jika cahaya yang digunakan tertata dengan baik
Sesorang yang bertugas menjadi lighting mempunyai peranan yang cukup besar, karena kualitas gambar dari sebuah shot akan semakin baik jika cahaya yang digunakan tertata dengan baik
12.
Penyunting
gambar
editor
Syarat menjadi editor adalah kesabaran.
Mempunyai kemampuan bercerita, musik, rapi dan rajin mencatat. Ini jauh lebih
penting dari pada kemampuan menggunakan komputer. Mampu berkomunikasi dengan
sutradara. Keputusan pada ruang editing didasarkan pada kebutuhan cerita dan
pertimbangan kebutuhan penonton.
13.
Penata
suara
dan penata musik
Di Indonesia unsur audio belum menjadi
prioritas. Padahal film bukan hanya membutuhkan gambar, itulah mengapa namanya
film se3bagai media audio visual. Profesi inin adalah pekerjaan seni namun
membutuhkan kemampuan engineering. Profesi ini sesuai dengan orang yang gemar
pada teknologi. Dalam mengerjakan film sesuai dengan script. Dalam memasukkan
atau menghilangkan noise bisa menggunakan musik library, bisa juga dengan
browsing, dengan syarat mencantumkan pada
credit title.
14.
Talent
Mereka adalah figure yang ada kebutuhan dengan skenario dan syuting. Kebutuhan mereka pada penyelenggara festival adalah mereka bisa melihat kualitas performa mereka saat di layar serta mampu untuk membandingkan kualitas mereka dengan film lainnya. Selain itu juga sebagai sarana belajar mereka untuk mengenal beragam karakter di film. Serta berkesempatan untuk bertemu dengan para pekerja film lainnya untuk mengembangkan jaringan.
Mereka adalah figure yang ada kebutuhan dengan skenario dan syuting. Kebutuhan mereka pada penyelenggara festival adalah mereka bisa melihat kualitas performa mereka saat di layar serta mampu untuk membandingkan kualitas mereka dengan film lainnya. Selain itu juga sebagai sarana belajar mereka untuk mengenal beragam karakter di film. Serta berkesempatan untuk bertemu dengan para pekerja film lainnya untuk mengembangkan jaringan.
15.
Publisis
Publikasi membutuhkan strategi komunikasi, sementara promosi lebih pada kegiatan pasang iklan di media sebanyak-banyaknya. Publikasi memungkinkan calon penonton untuk terinformasi soal film yang akan dia tonton. Dalam arti dia akan tahu lebih dari sekedar judul film itu apa. Dengan stratergi publikasi yang baik bisa juga menjadi penyelamat film yang mungkin jelek
Publikasi membutuhkan strategi komunikasi, sementara promosi lebih pada kegiatan pasang iklan di media sebanyak-banyaknya. Publikasi memungkinkan calon penonton untuk terinformasi soal film yang akan dia tonton. Dalam arti dia akan tahu lebih dari sekedar judul film itu apa. Dengan stratergi publikasi yang baik bisa juga menjadi penyelamat film yang mungkin jelek
16.
Penyelenggara festifal
Festival lahir karena penonton
membutuhkan forum diskusi, apresiasi, tawaran sudut pandang yang bebeda dan
juga tontonan alternatif. Sebetulnya tawaran inilah yang membuat festival
menjadi penting. Menguasai strategi menguasai penontonnya. Banyak festival tak
lain adalah untuk tempat berinteraksi dan belajar. Banyaknya ajang ini juga
sebagai tempat untuk memperluas jaringan akan pelaku film lainnya.
Beberapa macam pelaku dalam film bukan berarti hanya beberapa itu saja yang ada. Melainkan bisa sangat beragam dan banyak. Itu tergantung dari tingkat kebutuhan serta kesulitan pembuatan film tersebut.
Beberapa macam pelaku dalam film bukan berarti hanya beberapa itu saja yang ada. Melainkan bisa sangat beragam dan banyak. Itu tergantung dari tingkat kebutuhan serta kesulitan pembuatan film tersebut.
Komentar
Posting Komentar